KBR, Jakarta - Tidak adanya pemerataan distribusi sapi potong impor ke daerah membuat harga daging tinggi. Karena itu Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia, Asnawi mengatakan, pedagang di daerah masih menggunakan daging sapi lokal. Sedangkan harga timbang sapi lokal lebih mahal ketimbang sapi impor.
"Sapi-sapi lokal yang ada di pasar-pasar itu memang harga timbang hidupnya terpaut kisaran Rp 3000 - Rp 4000. Contoh soal begini, kalau sapi impor itu timbang hidupnya Rp 35.000 - Rp 36.000 tertinggi, nah untuk sapi lokal itu diposisi Rp 38.000 - Rp 40.000. JAdi terpaut seperti itu, oleh karena itu ini yang menyebabkan kurangnya pemerataan dari penyebaran sapi," kata Asnawi saat dihubungi, (30/6).
Asnawi menambahkan, naiknya permintaan saat bulan Ramadhan juga merupakan faktor naiknya harga daging. Sebelumnya sejumlah kebutuhan pokok rumah tangga di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis terus merangkak naik.
Salah satunya harga daging sapi yang mencapai Rp130.000/kg. Sedangkan di Jambi harga daging sapi sapi berkisar Rp 110 ribu perkilogramnya.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Harga Daging di daerah Naik Lantaran Distribusi Sapi Potong Berantakan
KBR, Jakarta - Tidak adanya pemerataan distribusi sapi potong impor ke daerah membuat harga daging tinggi. Karena itu Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia, Asnawi mengatakan, pedagang di daerah masih menggunakan daging sapi lokal. Sedangkan harga timb

NASIONAL
Senin, 30 Jun 2014 09:21 WIB


harga daging naik
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai