KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengkritik kinerja pemerintah daerah Sumatera Utara dalam penanganan pengungsi pasca erupsi Gunung Sinabung.
Juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya telah mengalihkan otoritas dan tanggung jawab ke tangan Gubernur Sumatera Utara beserta kepala daerah. Selain itu, anggaran penanganan bencana lebih dari 95 persen ditanggung oleh BNPB. Namun, lemahnya kepemimpinan menyebabkan penanganan berjalan lambat. Terbukti dari masih banyaknya warga yang menumpuk di pengungsian.
"Meskipun bantuan dana dari BNPB sudah diberikan dan penanggungjawab sudah dialihkan dari BNPB kepada Gubernur Sumut. Tetapi nampaknya respon di tingkat bawah, di pemda, dengan melibatkan seluruh potensi yang ada di pemda. Itu belum seperti yang kita harapkan, sehingga dalam hal ini masyarakat mengeluh. Di satu sisi mereka pengen segera kembali ke rumah, tetapi rumah mereka masih rusak, lahan pertaniannya masih rusak," kata Sutopo Purwo Nugroho, (7/6).
Sebelumnya Juru bicara Pemerintah Karo, Jhonson Tarigan mengatakan, ratusan warga korban erupsi Gunung Sinabung masih berada di pengungsian. Para warga terpaksa bertahan karena kondisi rumah masih rusak. Perbaikan rumah tersendat akibat persediaan seng yang tidak mencukupi.
BNPB mengaku telah mengucurkan bantuan berupa 50.000 lembar seng senilai lebih dari Rp 4 miliar. Namun Pemkab Karo mengatakan bantuan itu belum semuanya cair.
Editor: Quinawaty Pasaribu