KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kerugian akibat bencana periode Januari-Maret 2014 mencapai Rp 38 triliun.
Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kerugian terbesar diakibatkan bencana asap Riau sebesar Rp 20 triliun. Sementara, kerugian erupsi Gunung Sinabung mencapai 1 triliun, banjir Jakarta 5 triliun, banjir Manado 2,7 triliun, banjir di Pantura 6 triliun, dan longsor di Jawa Tengah 2 triliun.
BNPB menghitung besaran kerugian ini dari lima faktor.
“Yaitu kerugian dan kerusakan di bidang pemukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial ekonomi dan budaya serta lintas sektor, itu yang dihitung semuanya. Sebenarnya data itu hanya menunjukkan bahwa fenomena tadi memberikan dampak kepada manusia, dalam hal ini kerugian ekonomi maupun korban jiwa," kata Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (7/6).
(baca juga: Kamisan ke-343: Kabut Asap Riau Cerminan Ketidakadilan Sosial untuk Rakyat Indonesia)
Dibandingkan bulan sebelumnya, kerugian tersebut terhitung lebih besar mengingat di periode tersebut adalah puncak musim hujan. Sementara, bencana kabut asap Riau, 99 persen disebabkan ulah manusia dengan membakar hutan. Menurutnya, kerugian seharusnya bisa ditekan bila ada komitmen penegakan hukum.
Editor: Citra Dyah Prastuti