KBR, Jakarta - Lembaga Survei Alvara Research Center menyatakan bahwa organisasi kelompok Islam garis keras yang hidup di Indonesia tidak diminati masyarakat.
Dari hasil survei yang mereka lakukan terhadap kelompok seperti Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan kelompok lainnya menempati posisi buncit.
Direktur Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, masyarakat Indonesia masih meminati Islam moderat seperti Nahdatul Ulama. Dalam penelitian ini NU meraih suara 58 %. Hal ini lantaran masyarakat masih menyukai kelompok Islam moderat daripada kelompok garis keras yang dinilai tak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.
“Survei itu menunjukan bahwa kelompok Islam moderat masih masih mayoritas di negara ini, selama ini yang selalu yang berbicara di media adalah kelompok garis keras yang anti toleransi. Dan ternyata masyarakat Indonesia masih menyukai cara berpikir Islam moderat," kata Hasan kepada KBR.
Hasanuddin Ali menambahkan pemerintah harus tetap mengontrol pergerakan Islam garis keras. Karena kekosongan pemerintah dalam mengatasi permasalahan intoleransi di Indonesia akan membuat masyarakat mendekat ke kelompok gari keras.
Survei ini dilakukan di 10 kota dengan respoden 1400 responden beragama muslim yang berusia 20-54 tahun.
Hasilnya menunjukkan, sebanyak 58,8 warga muslim di perkotaan mengaku Nahdliyin. Yang lain mengaku warga Muhammadiyah (9,2%), Persis (0,7%), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) (0,3%), HTI (0,2%), FPI (0,1%) dan ormas lainnya (0,4%).
Editor: Luviana
Alvara Research Institute: Masyarakat Tak Suka Kelompok Islam Garis Keras
KBR, Jakata - Lembaga Survei Alvara Research Center menyatakan bahwa organisasi kelompok Islam garis keras yang hidup di Indonesia tidak diminati masyarakat.

alvara, islam, research
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai