Bagikan:

Timwas Century DPR Boikot Bambang Widjojanto

KBR68H, Jakarta - Politisi PPP Ahmad Yani sekaligus anggota Tim Pengawas (Timwas) Century DPR meminta KPK tidak menyertakan salah satu pimpinannya Bambang Widjojanto dalam pertemuan tertutup pekan depan.

NASIONAL

Minggu, 09 Jun 2013 20:42 WIB

Author

Ade Irmansyah

Timwas Century DPR Boikot Bambang Widjojanto

timwas century dpr, boikot, wakil ketua kpk. bambang widjojanto

KBR68H, Jakarta - Politisi PPP Ahmad Yani sekaligus anggota Tim Pengawas (Timwas) Century DPR meminta KPK tidak menyertakan salah satu pimpinannya Bambang Widjojanto dalam pertemuan tertutup pekan depan. Ahmad Yani khawatir, pertemuan tertutup itu kembali tidak menghasilkan apa-apa seperti pada pertemuan sebelumnya. Namun, kata Yani, seandainya Bambang Widjojanto hadir, Timwas berharap dia tidak berpendapat apapun terkait masalah ini.

"Memang pada waktu yang lalu yang pertama kali dulu memang bukannya sikap kita aja dan juga sikap Bambang dan sikap pimpinan KPK dan sikap kita juga Timwas bahwa Bambang tidak Incharge, tidak ikut terlibat langsung dalam masalah pembahasan kasus Bank Century ini karena dikhawatirkan terjadi conflik of interest dan itu Bambang sendiri menyadari dan itu sudah mengeluarkan posisioning dirinya. Bambang boleh hadir tapi dia tidak boleh berpendapat", kata Ahmad Yani kepada KBR68H ketika dihubungi.

Sebelumnya sejumlah fraksi di Timwas Century menolak Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto saat menjelaskan proses penyidikan di KPK. Anggota timwas Century Ahmad Yani dan Fahri Hamzah dari PKS pun meminta agar Bambang tidak ikut membuka mulutnya terkait kasus Century.

Mereka beralasan Bambang pernah menjadi pengacara Lembaga Penjamin Pinjaman (LPS) yang menurut mereka akan mengaburkan independensi KPK. Namun, Ketua KPK Abraham Samad menjelaskan jika Bambang tidak terlibat dalam tahapan pengambilan keputusan terkait proses penyidikan kasus dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending