Bagikan:

Surya Paloh Klaim Tak Halangi Buruhnya untuk Berserikat

Bos Metro TV Surya Paloh menganggap, manajemen televisinya melihat ada sesuatu yang tidak tepat dengan Luviana.

NASIONAL

Kamis, 13 Jun 2013 10:07 WIB

Surya Paloh Klaim Tak Halangi Buruhnya untuk Berserikat

surya paloh, luviana, buruh, portalkbr


KBR68H, Jakarta - Bos Metro TV Surya Paloh menganggap, manajemen televisinya melihat ada sesuatu yang tidak tepat dengan Luviana. Sebelumnya, Jurnalis Metro TV Luviana diberhentikan secara sepihak setelah menuntut pembentukan serikat pekerja. Surya Paloh mengaku tak menghalang-halangi pembentukan serikat pekerja di perusahaannya itu.

"Mereka nggak membentuk serikat pekerjanya. Kenapa saya harus dorong-dorong? Mereka hidup dengan kehidupan mereka. Hak itu hak mereka. Mau bentuk boleh, nggak bentuk juga boleh. Sebenarnya itu. Seorang wartawan yang mencoba membentuk itu diberhentikan? Bukan soal diberhentikan. Persoalannya, barang kali, tentu manajemennya, melihat ada sesuatu yang tidak tepat. Kalau anda bicara konteks wartawan. Tapi ambillah, ukurannya apakah Metro TV, kalau saya bisa jawab, wartawannya frekuensi keluar masuknya tinggi atau tidak? Harusnya you lihat di sana. Kalau wartawannya ada sekian ratus, bekerjanya sekian tahun, nggak pernah keluar, kemudian ada satu, coba you bisa bayangin," kata Surya Paloh saat wawancara khusus dengan KBR68H.

Bos Metro TV, Surya Paloh yang juga pendiri Partai NasDem. Perusahaan Metro TV sebelumnya memberhentikan Luviana sebagai jurnalis lantaran berusaha membentuk Serikat Pekerja di lingkungan kerjanya. Pada tahun lalu pemilik perusahaan media itu, Surya Paloh berjanji bakal mempekerjakan kembali Luviana, tapi tidak ada panggilan untuk bekerja kembali. Bahkan gaji Luviana tiga bulan tidak dibayarkan. Terakhir, Metro TV justru menggugat Luviana ke Pengadilan Hubungan Industrial.



Editor : Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending