Bagikan:

Sulit Peroleh Solar, Nelayan Beli Solar Gelap Eceran

KBR68H, Jakarta- Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mengaku kesulitan mendapatkan jatah BBM jenis solar yang akan digunakan untuk melaut.

NASIONAL

Minggu, 30 Jun 2013 12:56 WIB

Sulit Peroleh Solar, Nelayan  Beli Solar Gelap Eceran

solar, nelayan, solar eceran, portalkbr.com

KBR68H, Jakarta- Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mengaku kesulitan mendapatkan jatah BBM jenis solar yang akan digunakan untuk melaut.Akibatnya, banyak nelayan di wilayah Jakarta yang terpaksa membeli solar gelap eceran dengan harga lebih mahal Rp 1500 – Rp 2000 per liter. (Baca : Nelayan Tolak Rencana Penaikan BBM)

Ketua HNSI Jakarta, Iyan Natasasmita mengatakan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar yang menyediakan solar untuk nelayan kadang kosong hingga seminggu, padahal nelayan membutuhkan itu untuk melaut.

 “Yang berangkat pagi pulang sore, yang berangkat sore pulangnya pagi, ada yang tiga hari bolak balik, lima hari bolak balik, mereka itu solarnya juga ngga selalu dapat. Karena kita di dalam SPBB-nya itu di dalam satu bulan itu bisa satu minggu atau sepuluh hari kosong, tidak mendapatkan solar.Sedangkan mereka harus cari makan, kan. Terpaksa mereka beli yang dijual eceran, kepada penjual itu, yang gelap itu, dulu masih Rp 4500 per liter, dia jual Rp 7000 sampai Rp 9000 per liter, “ keluh Iyan kepada KBR68H, Minggu (30/6).

Ketua HNSI, Iyan Natasasmita menambahkan, masing-masing nelayan memiliki kebutuhan solar yang berbeda saat melaut, tergantung dari lamanya melaut dan ukuran kapal. Mulai 50 liter hingga ratusan liter.

Kata Iyan, wilayah Kepulauan Seribu merupakan wilayah tersulit untuk mendapatkan solar. Untuk itu, ia menuntut kepada Pemerintah untuk menyediakan stok dan menstabilkan harga bahan pokok yang juga naik. (Baca: BBM Naik, Nelayan di Yogya Ancam Mogok Melaut)

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending