Bagikan:

Ratusan Dinamit Hilang, Pelabuhan Ketapang Diperketat

KBR68H,Banyuwangi-Kepolisian Banyuwangi Jawa Timur, memperketat pintu masuk Pelabuhan ASDP Ketapang.

NASIONAL

Jumat, 28 Jun 2013 19:08 WIB

Ratusan Dinamit Hilang, Pelabuhan Ketapang Diperketat

dinamit hilang, pelabuhan ketapang diperketat, portalkbr.com

KBR68H,Banyuwangi-Kepolisian Banyuwangi Jawa Timur, memperketat pintu masuk Pelabuhan ASDP Ketapang. Ini menyusul hilangnya ratusan dinamit milik perusahaan Tambang Bantu, PT Bantu Sarana Persada. (Baca: Usut Pencurian Dinamit, Mabes Polri Libatkan Densus 88)

Kepala Kepolisian Banyuwangi Nanang Masbudi mengatakan, setiap kendaraan yang masuk Pelabuhan akan diperiksa muatannya. Kepolisian mengerahkan dua pelton personil untuk memperketat keamanan pelabuhan Ketapang. Razia ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya dinamit yang hilang tersebut ke Pulau Bali. (Baca: 250 Dinamit Hilang, Polda Jabar Razia Kendaraan di Jalan)

“Kegiatan ini adalah dalam rangka mengantisipasi kejadian yang di Bogor. Bali kita jadikan sebagai daerah yang seteril dari ancaman. Kegiatan cipta kondisi ini disamping kegiatan antisipasi kejadian yang di Bogor juga untuk kegiatan menjelang pelaksanaan puasa. Kita tiga titik yang kita lakukan, yang pertama titik di perbatasan Situbondo, yang kedua adalah diperbatasan dengan Jember didaerah Kalibaru,”kata Nanang Masbudi. Kepala Kepolisian Banyuwangi Nanang Masbudi menambahkan, dalam razia itu meskipun Polisi belum berhasil menemukan kendaraan yang dicurigai mengangkut dinamit. Namun pihaknya telang berhasil mengamankan 9 unit kendaraan roda empat yang surat – suratnya palsu.
 
Sebelumnya, truk pembawa dinamit diduga dirampok oleh sekelompok orang. Bahan peledak tersebut rencananya akan dikirimkan ke Bogor, Jawa Barat. Namun, truk ini sempat mampir di Marunda, Jakarta Utara. Setelah di periksa dua kotak berisi bahan peledak hilang di daerah Cigudeg, Bogor


Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending