Bagikan:

Ratusan Demonstran di Cikarang Akhiri Aksi Unjuk Rasa BBM

Seratusan buruh di kawasan Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat memilih mundur setelah dihadang enam mobil watercanon milik aparat Brimob saat hendak bergerak menuju perempatan EJIP Cikarang.

NASIONAL

Jumat, 21 Jun 2013 20:18 WIB

Author

Nur Azizah

Ratusan Demonstran di Cikarang Akhiri Aksi Unjuk Rasa BBM

bbm, demonstrasi, cikarang, buruh

KBR68H, Jakarta - Seratusan buruh di kawasan Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat memilih mundur setelah dihadang enam mobil watercanon milik aparat Brimob saat hendak bergerak menuju perempatan EJIP Cikarang. Buruh Bekasi Bergerak, Yasin Samudra mengatakan, pihaknya membubarkan diri karena enggan dianggap sebagai biang kemacetan di jalanan. Namun, Buruh tetap menilai penaikan BBm subsidi digunakan sebagai jualan politik jelang pemilu.

"Udah ditarik ini, udah cair semua. Udah ditarik, pada bubar semua. Karena ya, tengah malam ini khawatir lah karena orang banyak. Karena kemacetan juga panjang sekali, Karena mengular kan artinya. Dari outputnya nda bisa keluar akhirnya kan masuk ke dalam kemacetannya. Jadi dikhawatirkan opini yang dibentuk masyarakat oleh kita jadi malah bikin negatif. Kenaikan ini kan nggak simpatik. Artinya kenapa BBM dinaikkan. Dulku waktu pemilu untuk menjaring pemilih diturunkan. Jadi kayak obyek politik seperti itu," kata Yasin yang dihubungi KBR68H, Jumat (21/6).

Buruh Bekasi Bergerak Yasin Samudra menambahkan, malam ini juga pihaknya bakal membahas rencana lanjutan terkait penokalan kenaikan BBM subsidi. Salah satunya, kata dia, meminta perusahaan untuk menaikkan kompensasi uang transport. Pasalnya, penaikkan BBM tidak seimbang dengan kenaikan UMP buruh tahun 2013. Sejak pagi tadi seratusan buruh ini menggelar aksi menolak kenaikan BBM di depan Gedung DPRD Kabupaten Bekasi. Mereka menilai kenaikan BBM menambah berat biaya hidup mereka.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending