KBR68H, Jakarta – Proyek bantuan sarana dan prasaran perguruan tinggi dari pemerintah terancam tidak dapat diserap maksimal.
Menteri Pendidikan Muhammad Nuh mengatakan, pengerjaan anggaran sebesar Rp 500an miliar itu hanya akan memiliki waktu paling lama tiga bulan. Untuk itu, ia meminta Dewan Perwakilan Rakyat selektif dalam menyepakati kucuran anggaran ke berbagai universitas negeri tersebut.
“Insya Allah tanggal 17 Juni ditetapkan APBN-P nya, untuk keluar DIPA butuh proses administrasi dua mingguan kita harapkan bisa selesai. Pengumuman proses tender dan lelang dengan proses sanggah itu kira-kira dua bulanan proses administrasi pelelangan. Jadi, proses pengerjaan itu kira-kira ada waktu hampir sampe pertengahan Desember. Hanya dua-tiga bulan paling tinggi,” kata Menteri Pendidikan Muhammad Nuh di kompleks parlemen, JUmat (14/6) kemarin.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Perubahan tahun ini, Komisi Pendidikan sepakat menaikan anggaran Kementerian Pendidikan menjadi Rp 79 triliun. APBN 2103 semula hanya menganggarkan Rp 73 triliun bagi Kementerian tersebut. Kesepakatan Komisi Pendidikan dan Kementerian Pendidikan ini akan diajukan pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Senin nanti untuk kesepakatan akhir.
Proyek Bantuan Perguruan Tinggi Terancam Tidak Terserap Maksimal
KBR68H, Jakarta

NASIONAL
Sabtu, 15 Jun 2013 10:23 WIB


perguruan tinggi, kemendikbud, APBN.
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai