Bagikan:

Proses Pemutihan Dokumen WNI di Arab Saudi Kurang Sosialisasi

KBR68H, Jakarta - Pemerintah mengakui kurangnya sosialisasi menjadi penghambat proses pemutihan dokumen tinggal bagi warga Indonesia di Arab Saudi.

NASIONAL

Selasa, 11 Jun 2013 09:57 WIB

Proses Pemutihan Dokumen WNI di Arab Saudi Kurang Sosialisasi

pemutihan dokumen, WNI, Arab Saudi, sosialisasi, dita indah sari

KBR68H, Jakarta - Pemerintah mengakui kurangnya sosialisasi menjadi penghambat proses pemutihan dokumen tinggal bagi warga Indonesia di Arab Saudi. Sosialisasi kurang bisa menjangkau daerah-daerah di luar Jeddah dan Riyadh. Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja Dita Indah sari mengatakan Indonesia hanya memiliki dua kantor perwakilan di Riyadh dan Jeddah. Padahal warga Indonesia tersebar di 26 kota di Arab Saudi.

" Nah kota-kota lain yang jaraknya ratusan Kilometer dari Riyadh dan Jeddah kita tidak punya perwakilan, kita tidak punya kantor, tidak punya posko. Bisa saja memang sosialisasi tidak sampai, tetapi yang datang ke KJRI sepanjang satu dua minggu terakhir ini, ini bukan hanya dari Jeddah, tapi juga dari Mekkah, Madinah," kata Dita dalam Program Sarapan Pagi

Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja Dita Indah Sari menambahkan pemerintah tetap berusaha memperbaiki dan meningkatkan pelayanan pengurusan Surat Perjalanan Laksana Paspor atau SPLP bagi warga Indonesia yang sudah overstay atau tidak lagi memiliki izin tinggal di Arab Saudi.

Pemerintah menargetkan sekitar 60 ribuan WNI sudah bisa mendapatkan dokumen tinggal pada awal Juli mendatang, saat berakhirnya masa amnesti dari pemerintah Arab Saudi. Sebelumnya, satu orang dikabarkan tewas dan beberapa orang lainnya terluka dalam kerusuhan di luar Konsulat Jenderal Indonesia Jeddah, Arab Saudi. Kerusuhan dipicu kekecewaan warga yang menganggap pelayanan dokumen izin tinggal berjalan lambat dan pelayanan petugas buruk.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending