KBR68H, Jakarta - Analis kebijakan politik menilai Partai Keadilan Sejahtera tidak ada gunanya berseberangan dengan kebijakan pemerintah. Sebab sebagai partai koalisi, PKS selama ini selalu bersikap abu-abu dan tidak konsisten.
Pengamat politik UI, Bonny Hargens mencontohkan PKS tidak akan berani keluar dari anggota partai pendukung pemerintah. Dia menduga PKS pada akhirnya setuju dengan penaikkan BBM bersubsidi dan pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).
“Ya itu sudah ngga relevan lagi dia (PKS, red) keluar dari koalisi. Kelihatan dia mau mengelabui publik, mau memanipulasi kita. Karena sudah lama kan hubungan itu tidak harmonis dengan Demokrat. Kenapa PKS tidak berani keluar dari koalisi dari dulu? Kenapa sekarang ketika mereka dihajar oleh korupsi daging, baru mereka memainkan wacana keluar dari koalisi dan seterusnya. Nah, demokrat sudah kasih sinyal untuk keluar dari koalisi, tapi kenapa sampai sekarang ngga berani,” jeelas Bonny kepada KBR68H, Rabu (05/06/13).
Sampai saat ini hanya PKS yang bersikap tidak setuju dengan penaikkan BBM bersubsidi akhir bulan ini. PKS juga masih menolak BLSM. Tapi hari ini PKS mengeluarkan pernyataan soal kemungkinan berubah sikap dengan mendukung penaikan harga BBM subsidi.
Sekretaris Fraksi PKS DPR, Abdul Hakim sebelumnya menyebut PKS masih kemungkinan menerima penaikkan BBM dan pemberian BLSM dalam rapat pembahasan perubahan anggaran negara RAPBNP 2013 di DPR.
Editor: Antonius Eko
Pengamat: PKS Coba Kelabui Publik dengan Wacana Keluar Setgab
Analis kebijakan politik menilai Partai Keadilan Sejahtera tidak ada gunanya berseberangan dengan kebijakan pemerintah. Sebab sebagai partai koalisi, PKS selama ini selalu bersikap abu-abu dan tidak konsisten.

NASIONAL
Rabu, 05 Jun 2013 15:18 WIB


pks, setgab, publik, bbm
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai