Penerimaan Pajak 2012 Tidak Mencapai Target

KBR68H, Jakarta - Realisasi penerimaan pajak pada 2012 tidak mencapai target. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo mengatakan, realisasi penerimaan pajak 2012 hanya Rp 835 triliun atau kurang Rp 49 triliun dari target APBN Perubahan. Sementara selama periode lima tahun dari 2008 - 2012 hanya berkisar 94 - 97 persen dari target APBN Perubahan.

"Tidak tercapainya target penerimaan pajak tersebut, antara lain karena sampai saat ini, pemerintah belum mengimplementasikan pasal 35A UU no. 28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP) walaupun telah berlaku efektif sejak 1 Januari 2008," ujar Hadi di Sidang Paripurna DPR.

Ketua BPK Hadi Poernomo menambahkan, pada tahun 2008, realisasi penerimaan pajak melampaui target atau mencapai 106 persen dari target APBN Perubahan. Sementara periode 2009 - 2012 tidak pernah mencapai targer APBN P sebesar Rp 136 triliun atau dari APBN sebesar Rp 233 triliun.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Pajak beralasan tidak tercapainya realisasi penerimaan pajak pada 2012 dikarenakan turunnya angka ekspor Indonesia. Juru bicara Ditjen Pajak, Kismantoro Petrus mengatakan, turunnya angka ekspor pada tahun 2012 telah berakibat langsung terhadap turunnya pajak penghasilan dari perusahaan pengekspor. Kata dia, penurunan ekspor perusahaan itu terjadi di beberapa sektor diantaranya tambang, garmen dan industri mebel.

“Kita sudah usahakan ekstra effortnya sudah bagus. Hanya masalahnya yang mengakibatkan tidak tercapainya, adanya penurunan ekspor yang tinggi. Sehingga mengakibatkan penghasilan perusahaan yang melakukan ekspor, penghasilannya turun. Sehingga Pph-nya turun. Itu sangat besar turunnya,” jelas Kismantoro saat dihubungi KBR68H.

Berdasarkan catatan BPK hanya pada tahun 2008 saja penerimaan pajak melampaui target sebesar 106 persen dari taget APBN Perubahan. Sebaliknya, periode 2009-2012, tak satupun target penerimaan pajak dapat terpenuhi.

Editor: Antonius Eko