Bagikan:

Pemerintah Lambat Terapkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Pakar Lingkungan Hidup, Sonny Keraf menilai Kementerian Lingkungan Hidup lamban menerapkan kajian lingkungan strategis.

NASIONAL

Sabtu, 01 Jun 2013 08:11 WIB

Pemerintah Lambat Terapkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

lingkungan hidup, kajian strategis, sonny keraf, portalkbr


KBR68H, Jakarta - Pakar Lingkungan Hidup, Sonny Keraf menilai Kementerian Lingkungan Hidup lamban menerapkan kajian lingkungan strategis. Padahal menurut dia, penerapan kajian lingkungan strategis bisa menjadi tolok ukur pembangunan kualitas hidup generasi mendatang. Dia mendesak, pemerintah segera mengeluarkan rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Kajian Lingkungan Strategis, agar pembangunan berkelanjutan tidak mengorbankan lingkungan.

"Justru Kementerian Lingkungan Hidup yang menjadikan undang-undang ini sangat kabur, karena ada orang-orang yang bermain didalamnya sedemikian rupa, seolah-olah undang-undang ini yang menghambat macam-macam. Mereka tidak punya mimpi yang satu untuk menyelamatkan Republik Indonesia yang memang sudah gawat darurat. Makanya PP-nya juga berantakan tidak selesai-selesai. Kedepannya tidak ada jalan lain, saya minta LH menjadikan kembali Kementerian lingkungan hidup sebagai rumah pergerakan bersama," tutur Sonny.

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup menargetkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) rampung tahun ini. Menteri Lingkungan Hidup, Baltsar Kambuaya mengatakan, kajian lingkungan hidup strategis harus segera dijalankan untuk mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan.

Kata dia, dengan adanya kebijakan KLHS itu, setiap pembangunan nasional harus memperhatikan kapasitas serta daya tampung lingkungan atau kondisi alam sekitarnya. Hal ini untuk meminimalisir kerusakan lingkungan akibat pengalihan fungsi lahan untuk pembangunan.



Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending