Bagikan:

Pasca Kerusuhan, KJRI Jeddah Tetap Layani WNI

Otoritas pemerintah Indonesia di Arab Saudi tetap membuka layanan dokumen keimigrasian, pasca kerusuhan yang terjadi di kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.

NASIONAL

Senin, 10 Jun 2013 10:57 WIB

Author

Yudi Rachman

Pasca Kerusuhan, KJRI Jeddah Tetap Layani WNI

TKI, KBRI Jeddah, kerusuhan

KBR68H, Jakarta - Otoritas pemerintah Indonesia di Arab Saudi tetap membuka layanan dokumen keimigrasian, pasca kerusuhan yang terjadi di kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene mengatakan, pelayanan pemutihan dokumen bagi WNI tetap dilakukan sampai batas waktu 3 Juli mendatang. Michael Tene mengatakan KJRI berusaha menambah jumlah pekerja administrasi untuk mempercepat pengurusan pemutihan dokumen bagi ratusan ribu WNI yang bekerja di Jeddah.

"Kita akan tetap melayani kebutuhan warga kita, tentunya kita harapkan warga kita mengantri dengan tertib seperti yang selama ini berlangsung. Sebelum kejadian kemarin, meski jumlahnya ribuan 4-6 ribu orang per hari itu berjalan tertib. Hanya kemarin itu sangat kita sayangkan bahwa pada saat terjadi lonjakan yang jumlahnya sangat besar diperkirakan jumlahnya mencapai 12 ribu orang yang mengantri lalu kemudian terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, saling dorong, desak-desakan untuk memaksa masuk tanpa antri dengan tertib," ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene saat dihubungi KBR68H.

Pada Minggu kemarin, kerusuhan terjadi di area kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi. Ribuan pekerja migran asal Indonesia mengamuk di depan kantor KJRI. Mereka mengeluhkan pelayanan pemutihan dokumen imigrasi yang buruk dan lama. Dalam kejadian itu satu orang tewas dan beberapa WNI terluka.

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending