Bagikan:

Menlu Tuding Kinerja Imigrasi Arab Saudi Lamban

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyayangkan kinerja Departemen Imigrasi Arab Saudi dalam melayani TKI/WNI di negara itu. Kata Marty, Arab Saudi hanya membatasi pengajuan 200 dokumen imigrasi setiap pekannya. Dari 200 pengajuan, hanya 50 yang bisa di

NASIONAL

Selasa, 18 Jun 2013 14:20 WIB

Author

Nur Azizah

Menlu Tuding  Kinerja Imigrasi Arab Saudi Lamban

kerusuhan jeddah, arab saudi, TKI

KBR68H, Jakarta – Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyayangkan kinerja Departemen Imigrasi Arab Saudi dalam melayani TKI/WNI di negara itu. Kata Marty, Arab Saudi hanya membatasi pengajuan 200 dokumen imigrasi setiap pekannya. Dari 200 pengajuan, hanya 50 yang bisa diterbitkan setiap pekan.
 
“Saat ini pemerintah Arab Saudi itu hanya menyediakan (dokumen imigrasi -red) setiap minggunya sebanyak 200 orang setiap minggunya. De facto kenyataannya hanya 50 orang yang disediakan. Jadi kan ini pasti akan ada titik bottle neck lagi di sana. Jadi sementara kita memproses dari KBRI-nya sedemikian lancarnya, sudah 71 ribu yang sudah kita proses. Pada waktunya, mereka harus diproses oleh pihak Arab Saudi. Sementara mereka daya serapnya hanya 200 setiap minggu. Jadi ini, kan, suatu kenyataan yang harus kita kelola,” kata Menteri Marty.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan Surat Perintah Laksana paspor (SPLP) diberikan kepada TKI/WNI yang menginginkan kembali ke tanah air. Sedangkan paspor akan diberikan kepada mereka yang memilih memperpanjang kerja di Saudi Arabia.

Sebelum mendapatkan paspor, TKI wajib mengurus Iqamah atau izin tinggal dari majikan atau perusahaan terkait. Pekan lalu, ribuan WNI mengamuk di KJRI Jeddah, menyebabkan gedung konsulat terbakar. Perisitiwa ini dipicu tidak sigapnya petugas KJRI melayani permohonan pembuatan dokumen terkait masa pengampunan yang diberikan pemerintah Arab Saudi.

Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending