KBR68H, Jakarta - Mayoritas masyarakat menolak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang dilakukan pemerintah. Hal itu ditunjukan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Peneliti LSI, Adjie Alfaraby mengatakan, hampir 80 persen masyarakat menolak kebijakan tersebut. Kata dia, kebanyakan mereka adalah ibu rumah tangga. Pasalnya, penaikan ini menyebabkan melambungnya harga kebutuhan pokok.
"Walaupun pemerintah secara resmi telah mengumumkan hasil kenaikan BBM. tapi mayoritas publik kikta memang menolak kenaikan itu. jadi angkanya sekitar 79,21 % yang menolak kenaikan itu," kata Adjie Alfaraby.
Peneliti LSI, Adjie Alfaraby menambahkan, survei ini dilakukan pada 18- 20 Juni lalu. Survei melibatkan 1.220 responden dengan margin eror 2,9%. Dari hasil survei ini, sebanyak 79,21 persen responden menolak kenaikan harga BBM dan 19,10 persen mendukung kebijakan ini. Mereka yang menolak kebanyakan tinggal di pedesaan.
Editor: Taufik Wijaya