Kunjungi Penjara Sukamiskin, Golkar Panggil Priyo

KBR68H, Jakarta - Partai Golkar bakal meminta klarifikasi Priyo Budi Santoso terkait kunjungannya ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sukamiskin, Bandung Jawa Barat.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Leo Nababan mengatakan, pihaknya ingin memastikan perihal kunjungan itu, apakah berkaitan dengan tugasnya di DPR atau terkait urusan pribadi.

"Saya minta kepada Saudara Priyo untuk menerangkan secara jujur ada apa dia ke sana. Tanpa didampingi oleh yang lain. Juga kalau bisa, karena ini sudah ke masyarakat, kami juga meminta agar yang bersangkutan memberikan keterangan kepada Ketua Umum atas kunjungannya itu. Apakah subyektif atau obyektif," katanya saat dihubungi KBR68H.

KBR68H, Jakarta - Partai Golkar bakal meminta klarifikasi Priyo Budi Santoso terkait kunjungannya ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sukamiskin, Bandung Jawa Barat.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Leo Nababan mengatakan, pihaknya ingin memastikan perihal kunjungan itu, apakah berkaitan dengan tugasnya di DPR atau terkait urusan pribadi.

"Saya minta kepada Saudara Priyo untuk menerangkan secara jujur ada apa dia ke sana. Tanpa didampingi oleh yang lain. Juga kalau bisa, karena ini sudah ke masyarakat, kami juga meminta agar yang bersangkutan memberikan keterangan kepada Ketua Umum atas kunjungannya itu. Apakah subyektif atau obyektif," katanya saat dihubungi KBR68H.

Sebelumnya Politisi Partai Golkar yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengunjungi LP Sukamiskin di Bandung. Dia menyebutkan sedang melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke penjara khusus koruptor itu. Namun dia juga mengakui datang ke penjara itu untuk bertemu terpidana korupsi  Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) Fahd A. Rafiq. Dalam persidangan kasus korupsi Alquran, Fadh juga disebut-sebut sebagai salah satu orang yang membantu memenangkan PT Batu Karya Mas menjadi pelaksana proyek pengadaan Laboratorium Komputer Madrasah Tsanawiyah (Mts) tahun anggaran 2011. Nama Priyo disebut-sebut juga mengantongi fee sebesar satu persen dari proyek tersebut

Editor: Anto Sidharta