Bagikan:

Kontras Bantah Dukung OPM

Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) membantah tudingan keberpihakan lembaga itu pada kelompok separatis di Papua, termasuk pada gerakan Operasi Papua Merdeka (OPM).

NASIONAL

Selasa, 11 Jun 2013 17:20 WIB

Author

Abu Pane

Kontras Bantah Dukung OPM

Kontras, OPM, Jakarta

KBR68H, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) membantah tudingan keberpihakan lembaga itu pada kelompok separatis di Papua, termasuk pada gerakan Operasi Papua Merdeka (OPM).

Koordinator Kontras Haris Azhar mengatakan, Kontras hanya konsentrasi pada pengusutan kasus kekerasan yang terjadi di Papua, Mereka membantah tudingan membela pihak tertentu semisal OPM, TNI atau pun polisi, seperti yang disuarakan sekelompok mahasiswa asal Papua di Jakarta tadi siang. Sebagai bukti, kata dia, Kontras juga aktif mempertanyakan kasus tewasnya delapan tentara tahun lalu di Papua.

“Cuma memang seringkali kita dialamatkan sebagai kelompok yang mendukung kemerdekaan Papua. Padahal kita gak konsen soal itu. Yang kita ga peduli. Yang kita peduli kalau orang ditangkap, disiksi, dibunuh siapa pun dia. Kenapa? Karena  dalam NKRI ada hukum. NKRI hukum kan. Bukan dengan angkat sejata dan lain-lain. Cara kita kita bawa ke polisi, ke Komnas Ham, kita bawa ke institusi-institusi yang  dijamin dalam undang-undang,” ujar Haris di Jakarta, Selasa (11/6).

Sebelumnya, puluhan orang yang mengaku warga Papua berunjuk rasa dan meminta agar kantor Kontras di Jakarta ditutup. Salah seorang pengunjuk rasa Fernando Nuham menuding Kontras mengadu domba warga Papua dengan TNI. Ini terkait pernyataan Kontras yang menyebut TNI sebagai pelaku penembakan sejumlah pekerja di area PT Freeport. Padahal menurut Fernando, pelakunya adalah anggota gerakan Operasi Papua Merdeka (OPM).

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending