Bagikan:

KLH: Pilih Produk yang Ramah Lingkungan

Pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mendorong agar semua pihak dalam proses pengadaan barang hendaknya mengkonsumi produk-produk yang ramah lingkungan atau green procurement.

NASIONAL

Rabu, 12 Jun 2013 13:59 WIB

Author

Green Radio

KLH: Pilih Produk yang Ramah Lingkungan

KLH, Produk, Ramah Lingkungan

KBR68H, Jakarta - Pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mendorong agar semua pihak dalam proses pengadaan barang hendaknya mengkonsumi produk-produk yang ramah lingkungan atau green procurement.

“Indonesia memberanikan diri memasukan kerangka kerja 10 tahun  Environmental Sector Programme (ESP) dalam green procurement ini dan sudah 11 produk ramah lingkungan yang sudah diluncurkan, seperti kayu, cat dan plastik. Di 2015 sudah dijalankan dan telah berkoordinasi dengan Bappenas,” kata Hendry Bastaman, Deputi VII MenLH Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas, KLH.

Kaitannya green procurement terhadap bahan konsumsi seperti makanan, kata Hendry, lebih banyak pada perilaku masyarakat dalam memilih produk sehingga sisanya tidak terbuang percuma.

“Memang kalau dilihat dari contoh dari bahan makanan, masih banyak bahan-bahan yang tersisa masih bisa dimanfaakan, contoh tebu. Selama ini hanya diambil cairannya saja padahal sisanya masih digunakan. Jadi, semua siklus dari barang yang diproduksi sampai dikonsumsi harus menggunakan prinsip suistainable consumtion and production. Misalnya baterai, mata rantai baterai menjadi sampah, menjadi tanggung jawab si pembuatnya. Jadi sebelum bahan itu kadaluarasa, mustinya sudah dipikirkan bagaimana masa hidup barang apakah masih bisa digunakan, sehingga lebh efisien dan sustain lagi,” jelas Hendry Bastaman.

Sumber: Green Radio
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending