KBR68H, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan kasus kecurangan Ujian Nasional (UN) 2013 di SMK Widuri Jakarta Selatan kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikandan Kebudayaan.
Kedatangan ICW ke Kantor Kemendikbud diterima oleh Haryono Umar. ICW meminta Irjen melakukan investigasi lebih lanjut terhadap kasus kebocoran UN di SMK Widuri dan meminta adanya rehabilitasi psikologis terhadap anak- anak atas nilai kejujuran yang dianggap tidak penting lagi.
"Kejadian ini memperlihatkan bahwa sistem UN tidak dapat dipercaya. Terbukti dengan banyaknya bocoran yang tetap bermunculan meskipun pada UN tahun ini sudah menggunakan 20 paket soal dan barcode pada soal dan kunci jawaban.”kata ICW dalam keterangan pers yang diterima KBR68H.
Keinginan Kementerian untuk menetapkan standar yang tinggi melalui Ujian Nasional ternyata tidak disiapkan dengan guru dan perangkat pendidikan yang ada. UN sebagai salah satu standar kelulusan dan indikator kenaikan mutu pendidikan perlu dipertanyakan.
Generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa malah diajarkan untuk berbuat tidak jujur dalam mengerjakan UN. Padahal kejujuran adalah bagian dari nilai antikorupsi yang saat ini sedang di gaungkan di Indonesia.
Kasus Kecurangan UN di SMK Widuri Dilaporkan ke Kemendikbud
KBR68H, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan kasus kecurangan Ujian Nasional (UN) 2013 di SMK Widuri Jakarta Selatan kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikandan Kebudayaan.

NASIONAL
Senin, 10 Jun 2013 16:32 WIB


kecurangan UN, SMK Widuri, ICW, Kemendikbud
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai