KBR68H, Jakarta - Pemerintah Indonesia sepakat menjalin kerjasama ekstradisi dengan Papua Nugini.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, perjanjian ini penting guna memberikan kepastian hukum bagi pelaku tindak pidana, juga untuk menjaga ketertiban dan kedamaian perbatasan kedua negara.
“Yang lain yang kami bahas adalah masalah pengelolaan perbatasan, kami sepakat untuk menciptakan suatu pengolaan perbatasan yang soft, tetapi juga memberikan kepastian, sehingga penduduk di kedua batas wilayah kami bisa berinteraksi secara baik secara ekonomi dan secara sosial. Kami sepakat untuk memperbarui border arrangement ke depan. Kami juga sepakat bekerjasama di bidang hukum, agar kedua negara bisa menegakkan hukum atas kedua negaranya masing-masing. Oleh karena itu, kerjasama di bidang ekstradisi ini menjadi sangat penting,” kata SBY di Istana Merdeka, Senin (17/6).
Sebelumnya, Indonesia dan Papua Nugini melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Bali Democracy Forum tahun lalu. Kala itu, kedua negara membahas kerjasama bidang perhubungan udara, migas dan kelistrikan.
Namun, Indonesia dan Papua Nugini sendiri belum membahas soal perjanjian ekstradisi. Karena itu, sejumlah kasus hukum yang melibatkan kedua negara belum bisa diselesaikan. Misalnya, kasus cessie Bank Bali yang melibatkan Djoko Candra.
Editor: Anto Sidharta
Indonesia-Papua Nugini Jalin Kerjasama Ekstradisi
Pemerintah Indonesia sepakat menjalin kerjasama ekstradisi dengan Papua Nugini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, perjanjian ini penting guna memberikan kepastian hukum bagi pelaku tindak pidana, juga untuk menjaga ketertiban dan kedamaian pe

NASIONAL
Senin, 17 Jun 2013 20:27 WIB


Indonesia, Papua Nugini, Ekstradisi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai