KBR68H, Jakarta – Pemerintah dan Bank Indonesia bersiaga menghadapi gejolak rupiah pasca pidato Gubernur The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat, Ben S Bernanke.
Bank Sentral negara adidaya itu menyatakan akan mengurangi stimulus keuangan mengiringi pemulihan ekonomi di negara itu. Dalam pidato disebutkan negara adidaya itu kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian obligasi mulai akhir tahun ini dan mengakhirinya pada akhir tahun depan.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, kebijakan AS itu akan mempengaruhi ekonomi dunia dan pasar uang, termasuk Indonesia. Pengaruh itu berupa pelemahan rupiah. Kata dia, pemerintah dan Bank Indonesia sudah menyiapkan antisipasi terkait penguatan ekonomi dan mata uang Amerika Serikat.
“Harus siaga karena efek dari pernyataan The Fed ini akan berdampak pada financial market di seluruh dunia. Tadi pagi kita juga sudah berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengantisipasi langkah-langkah ini. Tentu jangan terkejut kalau ada tekanan-tekanan di pasar financial tetapi pemerintah dan Bank Indonesia sudah siap untuk mengantisipasi,” ucap Menteri Keuangan Chatib Basri di Gedung DPR.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pemerintah akan mengantisipasi dampak tersebut dengan berkoordinasi dengan sejumlah lembaga. Terutama dengan lembaga-lembaga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK).
Editor: Antonius Eko
Indonesia Bersiap Hadapi Gejolak Rupiah
Pemerintah dan Bank Indonesia bersiaga menghadapi gejolak rupiah pasca pidato Gubernur The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat, Ben S Bernanke.

NASIONAL
Kamis, 20 Jun 2013 13:50 WIB


indonesia, gejolak rupiah
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai