ICW : Diadukan ke Polisi, DPR Berlebihan

KBR68H, Jakarta - Sikap Anggota DPR yang akan melaporkan LSM Anti Korupsi ICW terkait daftar caleg tidak pro pemberantasan korupsi dinilai menyalahgunakan kekuasaan.

Koordinator ICW, Danang Widoyoko mengatakan, sikap anggota DPR tersebut berlebihan. Sebab, ICW berhak menilai dan mengkritik kinerja wakil rakyat. Kata dia, lembaganya mempersilahkan anggota DPR untuk melaporkan ICW

" Ya lapor-lapor saja. itu kan biasa-biasa saja. Kita tidak menuduh mereka melakukan korupsi, tapi yang kita bilang mereka tidak mendukung pemberantasan korupsi. Yah baguslah laporin karena masyarakat biar tahu lah. Biar masyarakat penasaran juga apa yang sebenarnya terjadi," ujar Danang saat dihubungi KBR68H.

ICW merilis 36 nama caleg yang diduga tidak pro pemberantasan korupsi. Nama-nama tersebut merupakan caleg incumbent atau petahana yang saat ini masih menjadi anggota DPR. Terkait hal itu, sejumlah nama seperti Bambang Soesatyo dan Sutan Bhatogana yang termasuk dalam daftar tersebut bakal melaporkan ke polisi.

Sementara itu, Partai Demokrat membenarkan tudingan LSM Indonesian Corruption Watch (ICW) jika banyak kader mereka yang terlibat kasus korupsi. Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Batoegana mengatakan, kader yang terlibat korupsi tersebut merupakan sejumlah bekas pejabat di daerah. Meski begitu, Soetan memastikan kasus korupsi yang melilit sejumlah kader Demokrat merupakan kasus bawaan yang terjadi semasa menjabat di daerah. Bukan kasus baru yang terjadi selama kader tersebut bergabung di Partai Demokrat.

“Banyak kali kader Demokrat, punya masalah sebelum dia masuk Demokrat. Kan begitu, baru-baru aja. Masuk Demokrat, kasusnya yang lalu-lalu. Harus dipisahkan dong, jangan pukul rata begitu. Di DPR banyak kali, berapa itu kader Demokrat manta Bupati. Ada masalah ketika dia Bupati, ketika dia Wali Kota. Waktu itu belum Demokrat. Ini kan Demokrasi, "ujar Sutan diJakarta.

ICW sebelumnya merilis sepuluh kader Partai Demokrat yang diduga terlibat kasus korupsi. Sepuluh kader tersebut yakni Edhie Baskoro Yudhoyono, Mirwan Amir, Jhonny Allen Marbun, Achsanul Qosasi, Ignatius Mulyono, Muhammad Nasir, Sutan Batoegana, Marzuki Alie, Max Sopacua, dan Mahyudin. (Baca: Koalisi: Ada Caleg yang Lolos Meski Pernah Korupsi)

Editor: Nanda Hidayat