KBR68H, Jakarta - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia mencatat sebanyak 30 persen tanaman para petani tembakau di Jawa Tengah rusak akibat hujan musim kemarau atau anomali cuaca. (Baca: Jelang Masa Tanam, Petani Tembakau Rembang Cemas)
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Wisnubrata mengatakan, anomali cuaca itu menyebabkan tanaman tembakau membusuk. Kata dia, para petani masih cemas kerusakan akan bertambah. Sebab, laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan hujan tak kunjung berhenti.
"Ada prediksi kemarau basah, ada curah hujan di bulan Agustus nanti, semoga itu hanya ramalan. Juli ini ada hujan tapi intensitasnya berkurang, dibandingkan dengan bulan Juni, Saya tidak tahu aman tidaknya, saya juga nggak tahu bulan Juni ini masih hujan atau tidak. Masih cemas juga kalau hujan masih turun. Petani sekarang hanya bisa menunggu. Kita mau mendemo yang punya nyawa juga susah. Kalau yang memberi hujan pak presiden sudah saya demo" ungkat Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Wisnubrata ketika dihubungi KBR68H.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Wisnubrata mengharapkan pemerintah memberikan bantuan fungisida. Sebab, maraknya jamur turut mengakibatkan kerusakan. Namun, para petani tidak mampu menyemprot obat pembasmi jamur ini dengan maksimal akiabat kekurangan modal.
Editor: Nanda Hidayat
Hujan di Kemarau, Tanaman Tembakau Rusak di Jawa Tengah
KBR68H, Jakarta - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia mencatat sebanyak 30 persen tanaman para petani tembakau di Jawa Tengah rusak akibat hujan musim kemarau atau anomali cuaca.

NASIONAL
Jumat, 28 Jun 2013 21:22 WIB


tembakau, musim hujan kemarau, rusak, portalkbr.com
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai