KBR68H, Jakarta - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai meningkatnya angka ketidaklulusan siswa SMP hingga 16.000 tahun ini disebabkan ketidakmampuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam memetakan sistem belajar mengajar. Sekjend FSGI Retno Listyarti mengatakan, harusnya guru memberi materi pelajaran yang mudah, sedang, dan sulit dipahami kemudian materi itu disesuaikan dengan soal Ujian Nasional. Namun kenyataannya Kemendikbud justru memberi soal-soal yang menyulitkan.
“Kementerian Pendidikan tidak paham lapangan. Umpamanya saya mengajar anak pada tingkat yang menurut saya mudah. Ketika saya lihat dia bisa mengerjakan, maka saya menaikkan kualitas yang sedang. Ketika tidak berhasil maka saya melakukan remedial. Nah tetapi erlu didingat prinsip ini untuk orang yang sama. Sementara tiap tahun UN kan orangnya beda-beda,” ujar Retno saat dihubungi KBR68H, di Jakarta, Sabtu (1/6).
Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengatakan peserta UN SMP sederajat tahun ajaran 2012-2013 mencapai 3,7 juta siswa. Dari jumlah itu sebanyak 16 ribu lebih tidak lulus. Bahkan ada 10 SMP yang siswanya tidak lulus UN 100 persen. Muhammad Nuh sendiri mengakui ketidaklulusan itu disebabkan soal yang semakin sulit.
Editor: Nanda Hidayat
FSGI: Kemendikbud Peyebab Turunnya Angka Kelulusan UN SMP
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai meningkatnya angka ketidaklulusan siswa SMP hingga 16.000 tahun ini disebabkan ketidakmampuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam memetakan sistem belajar mengajar.

NASIONAL
Sabtu, 01 Jun 2013 10:08 WIB


un smp, fsgi, retno listyarti
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai