KBR68H, Jakarta - LSM Pemantau Anggaran, FITRA mendesak DPR menolak RAPBN-Perubahan 2013 yang diajukan pemerintah.
Direktur Riset FITRA, Yenny Sucipto mengatakan, RAPBN-Perubahan 2013 sudah dipolitisasi untuk kepentingan Pemilu 2014. Jika desain anggaran APBN 2013 diubah maka akan menyengsarakan rakyat. Kata dia, alasan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dapat menghemat anggaran Rp30 triliun adalah bohong. Faktanya pengajuan subsidi BBM oleh pemerintah dalam RAPBN-P justru membengkak sebesar Rp16,1 triliun.
"Alasan pemerintah itu kan jebolnya APBN karena pembengkakan defisit karena diakibatkan kenaikkan BBM. Defisitnya itu mencapai 80 trilliun, tetapi subsidi BBM itu hanya mengkontribusikan 20 persen terhadap devisit itu, sedangkan pembekakkan defisit itu diakibatkan karena penurunan perpajakkan yang dikontribusi 66 persen terhadap defisit karena pemerintah tidak menggali potensi penerimaan di sektor-sektor penerimaan di SDM, PNBP, maupun di BPH Non Migas", kata Yenny kepada KBR68H, Minggu (2/6).
Direktur Riset FITRA, Yenny Sucipto menambahkan, alasan lain menolak RAPBNP 2013 ini sudah disiasati oleh pemerintah dengan menyusupkan program-program populis dengan total anggaran 30 trilliun lebih dan ini dua kali lipat dari penambahan subsidi BBM yang hanya 16,1 trilliun. Kata dia, program populis itu diantaranya adalah program raskin yang naik menjadi 15 kali yang sebelumnya hanya dianggarkan 12 kali pada tahun 2013.
Fitra Meminta DPR Tolak RAPBNP 2013
KBR68H, Jakarta - LSM Pemantau Anggaran, FITRA mendesak DPR menolak RAPBN-Perubahan 2013 yang diajukan pemerintah.

NASIONAL
Minggu, 02 Jun 2013 15:00 WIB


korupsi, APBN, SBY, DPR
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai