Bagikan:

Ditjen Pajak Desak Asian Agri Segera Lunasi Utang Pajak

KBR68H, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak terus menelusuri aset-aset milik perusahaan perkebunan Asian Agri milik pengusaha Sukanto Tanoto.

NASIONAL

Selasa, 25 Jun 2013 06:40 WIB

Author

Yudi Rahman

Ditjen Pajak Desak Asian Agri Segera Lunasi Utang Pajak

asian agru, urang pajak, segera dilunasi, ditjen pajak, suwir laut

KBR68H, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak terus menelusuri aset-aset milik perusahaan perkebunan Asian Agri milik pengusaha Sukanto Tanoto. Upaya sita aset akan dilakukan jika perusahaan perkebunan itu berkeras menolak membayar denda dan tunggakan pajak senilai Rp 1,8 triliun rupiah.

Juru bicara Ditjen Pajak Kismantoro Petrus mengatakan, Ditjen Pajak sudah mengirim surat dan mengidentifikasi aset-aset milik Asian Agri. Ditjen Pajak mendesak Asian Agri segera melunasi utang pajaknya.

“Bukan pemantauan, setelah satu bulan akan melakukan penagihan aktif namanya. Penagihan aktif itu bentuknya kaya apa? Bentuknya sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, namanya UU PPSP. Nanti ditegur, kalau perlu bisa diberi surat paksa, habis itu bisa disita dan dilelang,” ujar Juru bicara Ditjen Pajak Kismantoro Petrus di Jakarta, Senin (24/6).

Sementara Asian Agri menyatakan bersedia membayar tunggakan pajaknya sesuai surat ketetapan pajak (SKP) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak terhadap 14 perusahaan milik kelompok usaha tersebut. Namun, General Manager Grup Asian Agri Freddy Widjaya menegaskan, keempat belas perusahaan tersebut masih akan mengajukan keberatan sesuai ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan akan segera tunggakan dan denda pajak yang melibatkan 14 perusahaan kelompok Asian Agri Group. Ini karena Suwir Laut, Manajer Pajak Asian Agri Group waktu itu terbukti memanipulasi data pajak di 14 perusahaan tersebut selama tahun 2002-2005.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending