KBR68H, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak terus menelusuri aset-aset milik perusahaan perkebunan Asian Agri milik pengusaha Sukanto Tanoto. Upaya sita aset akan dilakukan jika perusahaan perkebunan itu berkeras menolak membayar denda dan tunggakan pajak senilai Rp 1,8 triliun rupiah.
Juru bicara Ditjen Pajak Kismantoro Petrus mengatakan, Ditjen Pajak sudah mengirim surat dan mengidentifikasi aset-aset milik Asian Agri. Ditjen Pajak mendesak Asian Agri segera melunasi utang pajaknya.
“Bukan pemantauan, setelah satu bulan akan melakukan penagihan aktif namanya. Penagihan aktif itu bentuknya kaya apa? Bentuknya sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, namanya UU PPSP. Nanti ditegur, kalau perlu bisa diberi surat paksa, habis itu bisa disita dan dilelang,” ujar Juru bicara Ditjen Pajak Kismantoro Petrus di Jakarta, Senin (24/6).
Sementara Asian Agri menyatakan bersedia membayar tunggakan pajaknya sesuai surat ketetapan pajak (SKP) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak terhadap 14 perusahaan milik kelompok usaha tersebut. Namun, General Manager Grup Asian Agri Freddy Widjaya menegaskan, keempat belas perusahaan tersebut masih akan mengajukan keberatan sesuai ketentuan yang berlaku.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan akan segera tunggakan dan denda pajak yang melibatkan 14 perusahaan kelompok Asian Agri Group. Ini karena Suwir Laut, Manajer Pajak Asian Agri Group waktu itu terbukti memanipulasi data pajak di 14 perusahaan tersebut selama tahun 2002-2005.
Editor: Doddy Rosadi
Ditjen Pajak Desak Asian Agri Segera Lunasi Utang Pajak
KBR68H, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak terus menelusuri aset-aset milik perusahaan perkebunan Asian Agri milik pengusaha Sukanto Tanoto.

NASIONAL
Selasa, 25 Jun 2013 06:40 WIB


asian agru, urang pajak, segera dilunasi, ditjen pajak, suwir laut
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai