KBR68H, Jakarta- Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim penghujan akan terjadi hingga akhir Agustus. Kepala BMKG, Sri Woro B Harijono mengatakan hal ini disebabkan terjadinya penyimpangan temperatur laut di sebagian besar wilayah Indonesia. Kata dia, fenomena ini akan terjadi di sebagian besar wilayah Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi. Di wilayah tersebut kembali terjadi peningkatan musim hujan yang seharusnya sudah memasuki musim kemarau.
"Sampai Agustus nanti terjadi anomali atau penyimpangan dari temperatur laut kita. Temperatur laut kita adalah modal utama untuk membentuk hujan dari penguapan dan membentuk awan berpotensi tinggi hujan. Nah itu terjadi utamanya diselatan Khatulistiwa. kalau kita lihat bahwa secara umum penyebabnya ada dua yaitu yang pertama kenaikkan temperatur muka laut sampai dengan Agustus nanti bahkan sampai September, Oktober. Kemudian yang kedua adalah yang bersifat temporer bisa tiga hari dia muncul kemudia hilang lagi yaitu yang ada tekanan rendah menyebabkan terjadi pusaran penumpukan masa uap air bertumpuk disitu kemudian membentuk awan", kata Sri kepada wartawan ketika jumpa pers di Kantor BMKG.
Kepala BMKG, Sri Woro B Harijono menambahkan, penyimpangan temperatur laut ini tidak hanya terjadi di perairan laut Indonesia, namun ini juga terjadi di Jeman, Cheko dan Norwegia. Kata dia, musim kemarau diperkirakan baru akan datang pada bulan September. Dia menghimbau kepada masyarakat Indonesia agar mewaspadai akan datangnya bencana banjir.
Editor: Nanda Hidayat