KBR68H, Jakarta – Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia mengklaim kenaikan harga BBM bersubsidi tidak akan membebani atau berdampak pada kesejahteraan buruh. Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI) Franky Sibarani mengatakan, pengusaha makanan dan minuman sudah mengantisipasi kenaikan harga BBM. Kata dia, pengusaha makanan dan minuman siap mengantisipasi dengan memberikan insentif transport tambahan.
“Kalau itu sebenarnya tidak relevan, tidak terlalu relevan sebenarnya. Karena kalau di buruh sendiri, di beberapa industri umumnya pasti akan melakukan tinjauan terhadap biaya transport atau transportasi yang disediakan oleh perusahaan itu sendiri untuk si karyawan,” ucap Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI) Franky Sibarani saat dihubungi KBR68H.
Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia memperkirakan akan terjadi kenaikan biaya produksi akibat naiknya harga BBM bersubsidi. Kenaikan BBM itu juga diprediksi akan memicu harga jual makanan dan minuman jelang puasa dan lebaran.
Senin lalu, Rapat Paripurna DPR mengesahkan RUU APBNP 2013 menjadi Undang-undang. Pengesahan itu sekaligus menjadi lampu hijau bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM Subsidi. Harga premiun kemungkinan akan naik menjadi Rp 6.500 per liter dan harga solar menjadi Rp 5.500 per liter.
Editor: Doddy Rosadi
BBM Naik, Pengusaha Siap Berikan Insentif Tambahan kepada Buruh
KBR68H, Jakarta

NASIONAL
Rabu, 19 Jun 2013 16:22 WIB


bbm naik, pengusaha makanan, insentif tambahan, transport
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai