Bagikan:

Produksi Jagung Naik, Jokowi: Jaga Stabilitas Harga

"Di sini pakai benih tangguh hasilnya tadi saya tanya 7-8 ton"

NASIONAL

Jumat, 03 Mei 2024 07:58 WIB

Author

Heru Haetami

Produksi jagung meningkat

Presiden Jokowi meninjau panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa, NTB, Kamis (03/04/24). (Setpres)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo mengingatkan jajarannya untuk menjaga kestabilan harga jagung pada saat terjadi kelebihan suplai. Itu disampaikan Jokowi saat meninjau panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (03/04/24).

Jokowi menekankan agar tak ada pihak yang dirugikan dari turunnya harga jagung.

"Harga turun karena oversupply. Yang sebelumnya Rp7.000 sekarang sudah turun menjadi Rp4.200. Baik untuk peternak tapi kurang baik untuk petani. Ini lho menjaga keseimbangan seperti ini yang tidak mudah," ujar Presiden dalam keterangannya, Kamis, (2/5/2024).

Jokowi bilang, produktivitas jagung di setiap daerah harus meningkat. Kata dia, kondisi itu penting untuk menambah keuntungan serta meningkatkan pendapatan para petani.

"Misalnya kayak di sini pakai benih tangguh hasilnya tadi saya tanya 7-8 ton, kalau yang bisi juga sama bisa 7, 8, 9 ton. Nah produksinya harus itu, tapi ada yang di bawah 5 ton. Nah itu yang dengan harga Rp4.200 itu nggak nutup," ujar Jokowi.

Baca juga:

Presiden Jokowi berharap harga jagung terus meningkat. Sehingga terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Jokowi  meminta jajarannya agar melakukan perhitungan dengan baik.

"Kemarin kita sudah hitung-hitung dan kita dorong tapi kalau suplainya terlalu besar demand-nya tetap itu hukum pasarnya harga pasti turun karena oversupply," ucap Presiden.

Jokowi juga menginstruksikan jajarannya untuk mendorong industrialisasi di bidang pertanian. Menurutnya, itu menjadi upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan harga.

"Hilirisasi ini memang yang terus akan kita dorong sehingga harga itu bisa lebih stabil, kalau ada industri harga akan lebih stabil. Tapi kalau jauh dari sini harus dibawa ke Jawa, dari sini harus dibawa ke Jawa Barat, ya memang cost-nya kemakan banyak di transpor," tutur Presiden.

Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending