Bagikan:

Menko Polhukam Minta Intelijen Polri Antisipasi Konflik di Pilkada

Sehingga apabila perkiraan intelijennya tajam, sehingga apabila ada masalah bisa langsung tepat menyelesaikannya.

NASIONAL

Rabu, 29 Mei 2024 11:10 WIB

Menko Polhukam Minta Intelijen Polri Antisipasi Konflik di Pilkada

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (kiri) berbincang dengan Kapolri Listyo Sigit Purnomo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/5/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

KBR, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjajanto meminta intelijen Polri membuat perencanaan yang matang guna mengantisipasi ancaman saat Pilkada Serentak 2024.

Hadi memperkirakan eskalasi konflik di pilkada tingkatannnya sedang hingga tinggi.

"Aparat intelijen ini harus benar-benar fokus dan membuat perencanaan intelijen yang tajam. Apalagi dalam pilkada serentak nanti yang diikuti oleh 37 gubernur, 93 bupati, dan 415 wali kota, di seluruh wilayah aparat keamanan jelas dibagi rata. Sehingga apabila perkiraan intelijennya tajam, sehingga apabila ada masalah bisa langsung tepat menyelesaikannya," kata Hadi usai rapat teknis Badan Intelijen dan Keamanan Polri di Jakarta Selatan, Selasa (28/5/2024).

Hadi menambahkan wilayah Papua juga perlu diantisipasi dari ancaman sepanjang pilkada serentak.

Hadi menyebut tidak ada arahan khusus untuk pengamanan di Papua saat Pilkada 2024.

"Kami mengantisipasi Papua karena ada empat penambahan daerah DOB dan belum melaksanakan pemilu ini menjadi antisipasi dan masih menggunakan noken, sehingga aparat intelijen harus benar-benar mengantisipasi itu semua," tuturnya.

Baca juga:

Pilkada Serentak 2024 digelar tanggal 27 November. Saat ini, tahapan pilkada sudah memasuki tahap pemenuhan persyaratan dukungan calon perseorangan. Sedangkan pendaftaran pasangan calon dari partai politik dimulai 27 Agustus.

Editor: Wahyu S.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending