KBR, Jakarta - Kerusuhan pasca
Pemilu 21 – 22 Mei 2019 menimbulkan sejumlah kerugian ekonomi.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut Pasar Tanah Abang rugi Rp200 miliar per hari.
Sementara Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) menyebut sektor
perdagangan Ibu kota rugi sekitar Rp1,5 triliun.
Namun, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, perekonomian nasional masih dalam kondisi baik.
“Sampai hari ini masyarakat dan pelaku usaha percaya dan yakin ekonomi Indonesia pasca pengumuman akan tetap baik,” kata Sri Mulyani usai rapat Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di Jakarta, Kamis (23/05/2019).
Investor Tidak Kaget
Sri Mulyani menyebut, investor dan pelaku ekonomi sudah mengantisipasi hal-hal terkait hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019.
"Seluruh investor, pelaku ekonomi, sudah memahami pengumuman KPU dan pemenang melalui berbagai macam indikator. Sudah antisipasi, sehingga tidak ada element of surprise," ujarnya, sebagaimana dikutip Antara (23/5/2019).
Sri Mulyani juga mengatakan, tekanan nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir lebih disebabkan faktor global.
"Ini lebih banyak di-trigger (dipicu) dari faktor-faktor global terutama kebijakan dari pemerintah Amerika Serikat," jelasnya.
Aktivitas Perbankan Normal
Pernyataan Sri
Mulyani didukung juga oleh seluruh anggota KSSK yang terdiri dari Bank
Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Gubernur BI, Perry Warjiyo, melaporkan bahwa aktivitas perbankan pada saat kerusuhan (22/5/2019) berjalan normal, bahkan melebihi rata-rata transaksi di hari reguler.
Di momen tersebut, transfer dana melalui transaksi Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI), volumenya mencapai 696.000 transaksi dengan nilai mencapai Rp14 triliun.
Sementara transfer melalui Real Time Gross Settlement (RTGS) pada Rabu (22/5/2019) nilainya mencapai Rp577 triliun. Meningkat sekitar 10 persen dibandingkan rata-rata nilai transaksi harian sebelumnya.
"Jadi penyelenggaraan transaksi ekonomi untuk penyelesaian transaksi mengenai sistem pembayaran kliring di SKNBI maupun kliring besar (RTGS) itu berjalan normal," Gubernur BI.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, juga mengatakan, meski beberapa kantor cabang bank tutup di kawasan demonstrasi seperti di Jl. M.H. Thamrin dan Jl. Wahid Hasyim, Jakarta, namun itu tidak mengganggu aktivitas transaksi perbankan nasional.
"Sekarang ini kan zamannya transaksi elektronik. Jadi sekarang fisik kantornya tidak begitu penting. Kegiatan perbankan bisa dilakukan melalui layanan digital. Jadi tidak terlalu terpengaruh kemarin," ujarnya.
(Sumber: ANTARA)
Editor: Citra Dyah Prastuti