KBR, Jakarta - Kementerian Perhubungan mengizinkan truk angkutan bahan pangan beroperasi selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Sekjen Kementerian Perhubungan Sugiharjo mengatakan, kebijakan ini ditujukan untuk mempermudah arus distribusi agar harga kebutuhan pangan tak melonjak tinggi. Dirjen Perhubungan Darat bakal mengatur jadwal operasi angkutan pangan pokok ini selama arus mudik dan balik.
"Dalam pelarangan angkutan truk tiga sumbu atau lebih selama periode Lebaran, itu angkutan sembako, ternak, susu, kedelai ikan segar itu kita kecualikan. Jadi tetap bisa beroperasi sepanjang waktu. Jadi tahun ini agak berbeda,ada periodenya. Misalya H-5 sampai H-1 selama 4 hari dilarang, tetapi dari H1 sampai dengan H+1 itu boleh bergerak lagi. Nanti pas pada saat periode balik, itu sabtu minggu, kira-kira H+2 dan +3 itu juga dilarang," jelas Sugiharjo di Watimpres, Jumat (27/5/2016).
Kemenhub juga akan memprioritaskan angkutan bahan pangan pokok di pelabuhan dan penyeberangan. "Kita memerintahkan dan ini sudah selalu terjadi. Kalau terjadi antrian, apakah di pelabuhan, di penyeberangan untuk bahan pokok dan barang strategis ini diprioritaskan. Jadi bisa berangkat tanpa harus mengikuti antrian," ujarnya.
Sementara khusus untuk distribusi daging, Sugiharjo mengatakan, terdapat empat perjalanan pulang pergi (voyage) kapal ternak sapi dari Bima, NTB ke Surabaya dan Jakarta.
"Kita masih ada voyage, untuk empat voyage, dari Bima ke Surabya, Jakarta untuk mengangkut sapi dengan kapal ternak. Kapal ternak kita kapasitasnya 500 ekor, sehingga dengan ini bisa diharapkan membantu menekan harga distribusi," pungkasnya.
Editor: Damar Fery ArdiyanÂ