KBR, Jakarta– Pemerintah akan menguji ketahanan sektor keuangan nasional dalam Financial Sector Assesment Program (FSAP), September mendatang. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad mengatakan, FSAP akan mengukur perkembangan dan kekuatan keuangan di Indonesia, sehingga diketahui bagian yang perlu dibenahi. Kata dia, FSAP akan dinilai oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
“Tadi kami update bahwa kondisi sektor keuangan terkendali. Ada beberapa exposure risiko yang terus jadi perhatian, yakni The Fed rate. Secara umum kondisi baik. Ini sektor keuangan akan di-assesment financial assesment program. Tahun 2010 sudah dilakukan assesment. Saya kita ini sesuatu momen yang baik. Sebagai anggota G20, assesment kita dalam kondisi yang baik, sehingga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus juga sistem keuangan,” kata Muliaman di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (13/05/16).
Muliaman mengatakan, keberhasilan program FSAP sangat penting untuk memotret kekuatan sektor keuangan Indonesia beserta kekurangan yang perlu dibenahi. Program itu memerlukan kerja sama dari lembaga dan industri jasa keuangan. Kata dia, tim FSAP dari IMF dan Bank Dunia akan datang ke Indonesia untuk menilai pada 30 Mei sampai 3 Juni 2016. Mereka akan membahas ruang lingkup (scoping) pelaksanaan FSAP di Indonesia.
Muliaman mengatakan, FSAP tahun ini adalah kali kedua penilaian itu setelah 2010. FSAP adalah penilaian perkembangan dan ketahanan sektor keuangan secara komprehensif. FSAP menjadi salah satu cara Indonesia menata sektor keuangan secara berkelanjutan dan pelaksanaan komitmen negara sebagai anggota G-20. Kata dia, tim kerja nasional FSAP dikoordinir oleh Otoritas Jasa Keuangan. Dia berujar, rencana pelaksanaan Financial Sector Assesment Program (FSAP) itu adalah salah satu pembahasan rapat perdana Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) hari ini.
Editor: Malika