KBR, Bandung- Organisasi masyarakat (ormas) Forum Ulama Umat
Indonesia (FUUI) mengaku pelarangan dan penghentian acara diskusi dan pementasan Seni Karl Marx
mendapat restu pihak rektorat Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Bandung.
Menurut perwakilan FUUI, Abdul Hadi, pembatalan dilakukan setelah pihaknya memberikan
penjelasan kepada rektorat tentang adanya gerakan yang menyebarluaskan paham komunis di kampus.
"Pihak rektorat tadi mengeluarkan sebuah surat yang ditandatangani oleh Wakil
Rektor yang menyatakan akan menutup seluruh kegiatan yang berbau komunis dan
berafiliasi dengan pemahaman Marxisme dan lain - lain," ujarnya kepada
KBR, Selasa (10/5).
Ormas FUUI siang tadi melarang mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI),
Bandung menggelar pertunjukan seni dan teater dari pandangan Karl Marx. Seni
pertunjukan ini rutin dilaksanakan setiap bulan, sepekan sekali.
Juru bicara Sekolah Karl Marx ISBI Kota Bandung, Hilmi Zaeni mengatakan, berkas pembatalan acara ini dibacakan didepan sekertariat pers kampus, Daun Djati. "Dibacakannya itu sama pihak FPI. Suratnya itu diserahkan dari rektorat kepada FPI dan seluruh anggotanya.” Jelas Hilmi.
Kata dia, surat pembatalan acara ini bersamaan dengan
diterbitkannya keputusan pembubaran Sekolah Karl Marx tanpa batas waktu yang ditentukan.
Pembatalan acara dan pembubaran Sekolah Karl Marx oleh pihak rektorat ini
menuai protes dari kalangan mahasiswa .
Editor; Malika