KBR - Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia bisa bersaing dengan negara lain dalam bidang ekonomi. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan diaspora di Crystal Ballroom, Lotte Hotel, Seoul, Korea Selatan, Minggu (15/5) malam.
"Saya mau bicara masalah tantangan yang akan dihadapi. Kita tahu semuanya bahwa ekonomi global jadi yang ditakutkan semua negara. Persaingan untuk memperebutkan investasi, uang, negara, semakin hari kompetisinya semakin kuat," ujar Presiden.
Menurut Jokowi, pemerintah telah menyiapkan beberapa stategi agar Indonesia dapat bersaing di bidang ekonomi. Diantaranya yaitu penyederhanaan perizinan hingga aturan kepastian investasi.
"Baik, kita atur strategi, sederhanakan pelayanan perizinan dan tarik investasi dengan lahan yang kita punya. Itu belum cukup! Negara lain melakukan hal yang sama. Tapi apapun tantangannya, saya selalu sampaikan ke masyarakat, birokrasi, menteri-menteri, bahwa apapun itu kita harus tetap optimis. Jangan karena menghadapi rintangan malah kita kendor," jelasnya.
Selain itu, kata dia, pemerataan pembangunan infrastruktur yang merata di berbagai daerah Indonesia juga diperlukan untuk menarik investor.
"Dulu kita konsentrasi di Jawa. Sekarang kita sebar, tidak Jawasentris, tapi Indonesia-sentris. Ini sudah kita mulai. Jalan tol, Tol Trans Sumatera, sudah dimulai di Lampung. Palembang kita harapkan dalam 3 tahun dan nanti sampai ke Aceh. Di timur sudah kita mulai kereta apinya, di Sulawesi. Supaya Nusantara merata, tidak hanya di Jawa terus, karena di luar jawa juga butuh infrastruktur," terang Presiden.
Ia berharap dengan pemerataan pembangunan infrastruktur, lowongan kerja di Indonesia dapat semakin banyak dan merata. "Ke depan semoga target bisa dipenuhi, buka lapangan kerja yang seluas-luasnya, dan kita harapkan pertumbuhan ekonomi semakin baik, sekaligus pemerataan di semua pulau," tutupnya.
Editor: Sasmito Madrim
