Bagikan:

Bertemu Tiongkok, Menko Darmin Keluhkan Investasi yang Menurun

Pemerintah Indonesia melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal juga akan membuka pusat layanan investasi Tiongkok di Jakarta.

BERITA | NASIONAL

Senin, 09 Mei 2016 15:12 WIB

Author

Dian Kurniati

Bertemu Tiongkok, Menko Darmin Keluhkan Investasi yang Menurun

Darmin Nasution. Foto: Setkab

KBR, Jakarta– Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution bertemu dengan delegasi Tiongkok hari ini. Pada pertemuan itu, Darmin mengeluhkan realisasi investasi Tiongkok yang menurun. Dia mengatakan, situasi itu dibarengi dengan melebarnya defisit neraca perdagangan di pihak Indonesia.

“Kami menyambut baik minat dari perusahaan-perusahaan China untuk berinvestasi di Indonesia yang beberapa tahun terakhir naik tajam. Namun demikian, tingkat realisasi investasi yang meningkat tersebut masih cukup rendah. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia berharap agar tingkat realisasinya bisa ditingkatkan,” kata Darmin di Hotel Borobudur, Senin (09/05/16).

Darmin mengatakan, pemerintah meminta pemerintah Tiongkok agar mendorong perusahaan-perusahaan di sana lebih banyak merealisasikan minat investasi di Indonesia. Kata dia, pemerintah Indonesia melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal juga akan membuka pusat layanan investasi Tiongkok di Jakarta. Selain itu, pemerintah juga akan membentuk Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di Shanghai. 

Menanggapi keluhan Darmin itu, Anggota Dewan Negara Tiongkok Yang Jiechi yang memimpin rombongan Tiongkok mengatakan, negaranya bersedia meningkatkan investasi di Indonesia. Kata dia, sepanjang tahun 2015, realisasi investasi ke Indonesia mencapai 62,1 miliar dolar AS. Angka itu naik 47 persen dibanding tahun sebelumnya. Dia berujar, nilai investasi akan terus bertambah saat perusahaan-perusahaan Tiongkok berpartisipasi dalam berbagai proyek infrastruktur di Indonesia, misalnya pembangunan bendungan, jembatan, pembangkit listrik, dan sarana komunikasi.

Hari ini, Darmin bertemu dengan delegasi Tiongkok dalam The 2nd Meeting of High Level Economic Dialogue RI-PRC. Pertemuan itu adalah tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada 26 Januari 2015 di Beijing. Pada pertemuan itu, dibicarakan masalah perdagangan, investasi, pembangunan infrastruktur, dan industri. 

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending