KBR, Jakarta- Pengamat Politik Universitas Indonesia, Agung Suprio menyebut isu pergantian menteri atau reshuffle kabinet sarat akan
unsur politis. Menurut dia, jika ada reshuffle maka orang yang dipilih
tidak hanya dilihat dari segi profesional saja tapi juga loyalitasnya
terhadap PDIP.
"Jadi
orang yang dipilih nanti kalau terjadi reshuffle yang pertama adalah
orang yang profesional tapi juga loyal terhadap PDIP. Kalau hanya
profesional saya kira tidak bisa masuk menggantikan menteri-menteri yang
ada saat ini. itu unsur politis yang besar. Oleh karena itu, saya
aktakan bahwa isu reshuffle ini isu elit saja publik belum punya
kontrol," jelas Agung di Jakarta, Senin (11/5/2015).
Agung
menyarankan pemerintah untuk terbuka kepada publik jika nanti ada
pergantian menteri. Ia mengatakan orang yang akan menggantikan menteri
harus dipilih secara lelang. Menurut dia, orang yang akan menggantikan
harus mempresentasikan program-programnya kepada rakyat sebelum naik
jabatan.
Selain itu, Agung berharap pergantian menteri di
sektor perekonomian harus diikuti dengan pergantian orientasi ekonomi,
menjadi berorientasi kepada rakyat. Ia merujuk kepada perbaikan dalam
tarif bbm, gas, dan listrik yang akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Editor: Dimas Rizky