KBR, Jakarta - LSM antikorupsi ICW menduga ada dua kepemimpinan di tubuh
lembaga tribrata Polri. Menurut Koordinator ICW Emerson Yuntho, dugaan
adanya dualisme kepemimpinan di tubuh Polri terlihat dari proses
penangkapan dan pemeriksaan penyidik KPK Novel Baswedan yang tidak
diketahui Kapolri Badrodin Haiti. Kata Emerson, dualisme itu makin
terlihat terutama saat kepolisian getol menuntaskan kasus-kasus yang
berhubungan dengan KPK seperti kasus Abraham Samad, Bambang Widjojanto
dan Novel Baswedan.
"Itu artinya ada upaya yang
menegaskan ada matahari kembar di dalam institusi Polri.Jadi, ada yang
memerintahkan proses terhadap Novel Baswedan tanpa koordinasi dengan
Kapolri. Ini artinya apa, ada dua perintah atau dua kepemimpinan dalam
institusi Polri. Kalau itu dibiarkan tidak cukup baik buat kepolisian,"
jelas Koordinator ICW Emerson Yuntho di KontraS, Jakarta, Jumat (1/5).
Koordinator
ICW Emerson Yuntho menambahkan, dualisme kepemimpinan dalam tubuh Polri
itu akan mengakibatkan akan banyak berkonflik dengan lembaga yang
pernah menangani kasus korupsi Wakapolri Budi Gunawan. Sehingga,
prestasi Polri ke depan akan banyak berkutat pada operasi balas dendam
terhadap orang-orang yang pernah memperkarakan Budi Gunawan.
Sebelumnya,
penyidik KPK Novel Baswedan ditangkap anggota Reskrim Mabes Polri pada
dini hari. Novel ditangkap dan diperiksa selama lima jam dan akhirnya
ditahan di rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Rencananya, pada hari
ini juga Novel akan dibawa ke Bengkulu untuk menjalani rekonstruksi
kasus dugaan penganiayaan saat dirinya menjabat Kasatserse di Bengkulu.
Editor: Malika