Bagikan:

Menteri Susi: Investor Asing Tak Boleh Tangkap Ikan

Kementerian Kelautan Dan Perikanan memastikan para investor asing tidak boleh menangkap ikan diseluruh perairan Indonesia.

BERITA | NASIONAL

Kamis, 28 Mei 2015 17:21 WIB

Author

Ade Irmansyah

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melarang para investor asing menangkap ikan di seluruh perairan Indonesia. Menteri KKP, Susi Pudjiastuti mengatakan, negara lain hanya diizinkan berinvestasi di sektor hilir atau pengolahan hasil kelautan dan perikanan Indonesia. Kata dia, hal tersebut menjadi salah satu syarat bagi negara lain yang ingin berinvestasi di Indonesia dalam bidang perikanan.

“Untuk bisnis kita ingin membuka opportunity untuk para investor masuk ke bidang bisnis perikanan maupun kemaritiman. Dari membuat kapal, sampai membeli ikan, membekukan ikan, atau mengangkut ikan. Yang tidak boleh saya tadi sudah jelaskan adalah untuk menangkap, menangkap untuk fishing hanya Indonesian Fisherman itu saja. Tingkatkan kerjasama kita untuk lebih responsif dan membuat program-program itu berhasil karena memang dibutuhkan oleh kita,” ujarnya kepada wartawan di Hotel Mandarin, Jakarta.
 
Menteri Kelautan Dan Perikanan, Susi Pudjiastuti  menambahkan, Ketegasan ini perlu terus disampaikan mengingat masih maraknya aksi pencurian ikan secara ilegal di perairan Indonesia. Di sisi lain, pemerintah tengah menggalakkan tata kelola dunia perikanan dan kelautan lebih berkelanjutan. Hari ini Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bertemu para duta besar (dubes) negara sahabat seperti Norwegia, Vietnam, Jerman, Peru, Afrika Selatan, Amerika Serikat dan lain-lain membicarakan soal perikanan dan kelautan Indonesia.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending