KBR, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut efek jangka panjang pada tubuh dari mengonsumsi beras palsu adalah gangguan terhadap hormonal seperti fungsi reproduksi. Pakar Kimia LIPI, Agus Haryono mengatakan, kandungan bahan kimia plastik yang diduga berada di dalam beras tersebut telah banyak dilarang di pelbagai negara.
"Jangka panjangnya bisa gangguan hormonal," kata Agus Haryono di KBR Pagi, Jumat (22/5/2015).
Kata dia, LIPI saat ini juga tengah meneliti dugaan beras palsu ini. Namun, hasil penelitian belum bisa diungkapkan kepada publik.
"Kalau memang benar bahan kimia yang terkandung di dalam beras plastik itu adalah polyvinyl chloride dan aditifnya Phtalate, terutama ini di beberapa negara sudah dilarang pemakaiannya," tambahnya.
Sebelumnya, hasil uji laboratorium Sucofindo menemukan bahan kimia yang kerap digunakan sebagai bahan baku pipa plastik (polyvinyl chloride) dalam beras.
Namun, Kepolisian Bekasi belum menggunakan hasil penelitian ini dan menunggu hasil uji lab dari BPOM dan IPB Bogor.
Editor: Quinawaty Pasaribu
Ini Dampak Konsumsi Beras Sintetis
Pakar Kimia LIPI, Agus Haryono mengatakan, kandungan bahan kimia plastik yang diduga berada di dalam beras tersebut telah banyak dilarang di pelbagai negara.

Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok memeriksa beras yang dijual di salah satu agen saat sidak beras sintetis di Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/5). ANTARA FOTO
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai