KBR, Jakarta- Pengamat Ekonomi dari INDEF, Sugiyono menyebut salah
satu faktor melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I tahun
ini disebabkan buruknya tim ekonomi di pemerintahan. Dia mengatakan
kinerja tim ekonomi tidak sejalan dengan rencana pemerintah. Menurut
dia, dibutuhkan adanya perubahan desain ekonomi di pemerintahan. Sebab,
saat ini ekonomi Indonesia masih berpihak kepada pasar.
"Tagline-nya
ini luar biasa, membangun dari pinggir, Nawacita, dan sebagainya. Nah,
ini yang tidak diikuti oleh perombakan dari perencanaan program-program
dan juga alokasi-alokasi anggaran yang dilakukan pemerintah. Jadi kalau
ditanya (reshuffle) tidak hanya tim ekonomi kementerian teknis maupun
menko-nya tapi yang bikin rencananya juga," kata Enny dalam jumpa pers
dengan tema "Lampu Kuning Ekonomi Indonesia Triwulan I 2015" di Jakarta,
Jumat (8/5).
Sugiyono menambahkan ada sejumlah faktor
melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diantaranya tidak adanya
koordinasi kebijakan antar sektor, kalkulasi kebijakan ekonomi yang
tidak tepat, dan seringkali menyalahkan kondisi ekonomi global.
"Mau di reshuffle berkali-kali percuma, selama desain ekonominya
semakin pro pasar, yaitu dengan menghapuskan berbagai macam subsidi yang
sebetulnya diperlukan masyarakat," jelas Sugiyono dalam acara yang
sama.
INDEF menilai kinerja tim ekonomi buruk di triwulan pertama dari beberapa faktor, yaitu dari tidak adanya koordinasi kebijakan antar sektor, kalkulasi kebijakan ekonomi yang tidak tepat, target yang terlalu ambisius, dan terlalu sibuk mencari kambing hitam.
Editor: Dimas Rizky