KBR, Jakarta - Ketua Asosiasi Petani Beras Indonesia, Nurul Arifin
menyebut harga beras yang tinggi di pasaran saat ini tidaklah dinikmati
oleh petani. Menurut dia, tidak tersedianya fasilitas gudang
penyimpanan membuat para petani harus menjual hampir semua beras ke
tengkulak. Kata dia, pemerintah perlu menyediakan gudang bagi para
petani ketika panen. Selain menguntungkan petani, kebijakan ini
memudahkan pemerintah menjaga stabilitas harga ketika musim paceklik
tiba.
"Di
Indonesia ini Bulog (Badan Urusan Logistik) hanya membeli 10 persen
dari panen nasional, yang lain kemana, kalau petani tidak punya gudang,
maka yang lain akan di tangan tengkulak, harga saat ini tinggi yang
menikmati tengkulak. Karena rakyat tidak pernah sabar menunggu harga
naik, jadi saat panen langsung di jual habis, karena tidak punya gudang
dan tidak punya capital," jelas Nurul ketika dihubungi KBR68H, Rabu
(6/5/2015).
Menurut laporan BPS bulan lalu, harga gabah kering
panen (GKP) di tingkat petani berada di kisaran Rp4000 rupiah per kg.
Angka tersebut diatas harga yag ditetapkan pemerintah yaitu Rp3700
rupiah per kg. Sedangkan berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga
beras nasional saat ini masih berada di kisaran Rp9000 rupiah per kg.
Editor: Malika