Bagikan:

FGII: UN SMP Lebih Rawan Ketimbang SMA

Hasil UN SMP ini menjadi pertimbangan bagi SMA/SMK saat membuka pendaftaran siswa ajaran baru.

BERITA | NASIONAL

Senin, 04 Mei 2015 08:11 WIB

Memilah soal ujian

Pegawai Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh memilah soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMP sederajat untuk didistribusikan sesuai rayon di Banda Aceh, Aceh, Kamis (30/4). ANTARA FOTO

KBR, Jakarta - Federasi Guru Independen Indonesia (FSGI) belum menemukan indikasi kecurangan dalam pelaksaan Ujian Nasional tingkat SMP yang mulai digelar hari ini hingga Kamis 7 Mei nanti. Namun menurut Sekjen FGII, Iwan Hermawan, potensi kecurangan di tingkat SMP jauh lebih besar ketimbang SMA. Sebab hasil UN SMP ini menjadi pertimbangan bagi SMA/SMK saat membuka pendaftaran siswa ajaran baru. Itu sebab, menurut dia, terkadang orangtua melakukan segala cara agar anaknya bisa masuk SMA/SMK unggulan. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya pengawas UN SMP dari perguruan tinggi tahun ini.

"Tentu ujian SMP itu sama rawannya, bahkan lebih rawan dibanding UN SMA/SMK. Karena UN SMP ini, menjadi pertimbangan masuk SMA/SMK/sederajat. Ini yang jadi potensi kerawanan. Terkadang kalau anak SMP, orangtuanya yang menginginkan anaknya masuk SMA favorit," katanya kepada KBR, Senin (4/5/2015).

Hari ini, Gubernur DKI Jakarta, Ahok meninjau persiapan Ujian Nasioanal tingkat SMP di sejumlah sekolah. Berdasarkan agenda gubernur, ada dua SMP yang akan disambangi bekas Bupati Belitung Timur ini.

Yang pertama adalah SMP 65 yang saat ini tengah menumpang pelaksanaan UN di SMA 80, Sunter, Jakarta Utara. SMP ini sebelumnya rusak akibat terbakar. Setelah itu, Ahok akan mengecek langsung persiapan UN di SMP Kristen 2 Penabur di Petojo Utara, Jakarta Pusat. Ahok didampingi Kadisdik DKI Jakarta, Arie Budiman.

Pada tahun ini, tercatat 50.515 SMP yang melaksanakan UN. Ujian negara berbasis komputer dan Lembar Jawaban Komputer (LJK) ini akan diikuti 3,7 juta siswa.


Editor: Quinawaty Pasaribu 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending