Bagikan:

Banyak Jadi Imigran, Negara ASEAN Harus Tegur Myanmar

Negara-negara di ASEAN disarankan menegur Myanmar terkait imigran Rohingya.

BERITA | NASIONAL

Kamis, 14 Mei 2015 21:18 WIB

Author

Bambang Hari

Banyak Jadi Imigran, Negara ASEAN Harus Tegur Myanmar

Sejumlah imigran yang terdampar di Aceh Utara, dipindah ke lokasi pengungsian (Foto: KBR)

KBR, Jakarta- Negara-negara di ASEAN disarankan menegur Myanmar terkait imigran Rohingya. Pengamat Hubungan Internasional Hikmahanto Juwana khawatir bila masalah pengungsi dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan masalah yang lebih besar terhadap negara-negara di ASEAN. Padahal kata dia, ini seharusnya bisa diatasi oleh Myanmar.

"Orang-orang Rohingya ini kan asalnya dari Myanmar. Ini yang harus ditangani secara regional. Bagaimana Myanmar tidak menjadi sumber masalah bagi para warga Rohingya, sehingga mereka memutuskan keluar dari Myanmar dan menjadi masalah baru bagi negara-negara di kawasan (ASEAN-red). Jadi negara-negara ASEAN harus menangani ini," katanya saat dihubungi KBR.

Sebelumnya, TNI tegaskan pemerintah menolak imigran asal Myanmar dan Bangladesh yang kini masih di perairan Selat Malaka, berlabuh di wilayah Indonesia. Juru bicara TNI Fuad Basya mengatakan siapapun yang ingin masuk ke wilayah Indonesia, harus memiliki dokumen yang sah. Namun Kemenlu membantahnya dan menerima mereka sebagai pengungsi untuk kemudian menunggu arahan dari PBB.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending