KBR, Bogor – Pemerintah pusat merencanakan pembentukan kota metropolitan
baru di luar pulau Jawa. Rencananya untuk pembangunan ini, pemerintah
membutuhkan dana sebesar 20 triliun rupiah. Untuk itu, pemerintah
mengincar dana asing sebagai dana bantuan dari dana anggaran yang sudah
ada yakni sebesar 3 triliun.
Kasubdit Perkotaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Zaenal Arifin mengatakan, saat ini terdapat 7 kota dengan label
metropolitan. Nantinya akan ada 5 kota metropolitan yang akan dibangun.
Selain kota metropolitan, pemerintah juga merencanakan pembangunan 20
kota medium, 19 kota kecil dan kota-kota baru di luar pulau Jawa,
sebagai penyangga kota metropolitan yang baru. Namun, kata Zaenal,
pemerintah saat ini baru memiliki anggaran 3 triliun dari 20 triliun
lebih yang dibutuhkan.
“Gepnya sangat besar, untuk semuanya kita butuh 2 miliar USD atau
sekitar lebih dari 20 triliun rupiah. Itu untuk mempercepat pemangunan
kota-kota itu selama lima tahun ini. Ketersediaan dari anggaran negara
sendiri saat ini baru ada 3 triliun dan dirasa sngat kurang. Jadi kita
masih butuh 17 triliun untuk bisa memenuhi itu. Dan kita akan mencari
donor dari luar semisal dari ICLEI,” katanya saat menghadiri seminar
Urban LEDS (Low Emision Development Strategy) di Hotel Salak, Kota
Bogor, Selasa (05/05)
Untuk kota-kota baru sendiri, lanjut Zaenal, pemerintah nantinya akan
memilih lokasi yang berdekatan dengan kota metropolitan atau besar. Hal
itu agar warga yang terdesak di kota metropolitan bisa ditampung di kota
baru. Dan kota baru ini, kata dia, tidak seperti yang ada di wilayah
Jabodetabek seperti BSD, Jabbabeka dan lainnya yang hanya dinikmati oleh
kalangan atas. Tepati kota baru ini nantinya untuk kalangan menengah ke
bawah.
“Jadi bukan untuk kalangan atas, mereka nanti bisa bangun dari nol lagi
kalau di kota baru. Dan pada tahun 2015-2016 ini, kita fokuskan di tiga
wilayah dulu seperti di wilayah dekat Pontianak (Kalimantan Barat), Kota
Baru (Kalimantan Selatan), dan Tanjung Selor (Kalimantan Utara),” jelas
Zaenal.
“Dan 2017-2019 kita akan lakukan di wilayah Mataram dan Makassar. Dan
mudah-mudahan 2019 bisa tercapai semua pembangunan yang kita inginkan
itu,” pungkasnya.
Editor: Malika