KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pemangkasan anggaran BNPB sebesar 30 persen terlalu tinggi.
Akibatnya, menurut Juru Bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, beberapa program BNPB yang telah dicanangkan diberhentikan karena ketiadaan dana. Salah satu contohnya yaitu pembangunan sirine sunami berbasis komunitas dan pasang surut sunami. (Baca: Anggaran Sejumlah Lembaga dan Kemeterian Dipotong, Negara)
“Beberapa out put yang seharusnya kita bangun tetapi akhirnya tidak jadi seperti sirene sunami berbasi komunitas, kemudian ada pasang surut deteksi sunami, kemudian kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dan penguatan peningkatan BPBD Kabupaten Kota dan Provinsi di Indonesia,üjar Sutopo
Juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, tidak akan melakukan protes kepada pemerintah terkait pemangkasan tersebut. Hanya menurutnya, upaya antisipasi dan penanggulangan bencana akan lebih bersifat manual dan kembali ke cara-cara yang lama. Misalkan penggunaan tanda-tanda bencana.
Sebelumnya, pemerintah memotong anggaran hampir seluruh Kementerian dan Lembaga (K/L) sebesar hampir Rp100 triliun. Salah satunya yaitu BNPB yang dipotong Rp550 miliar dari total anggaran sebesar Rp1,8 triliun. Alasannya untuk menjaga defisit anggaran tahun ini pada angka 2,48 persen.
Editor: Rony Rahmatha
Sirine Tsunami Ditiadakan Karena Anggarannya Dipangkas
KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pemangkasan anggaran BNPB sebesar 30 persen terlalu tinggi.

NASIONAL
Kamis, 29 Mei 2014 13:57 WIB


anggaran bencana, BNPB, tsunami, serine tsunami, penanggulangan bencana
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai