Bagikan:

PGI: Manifesto Gerindra Bawa Indonesia Jadi Negara Agama

Persatuan Gereja Indonesia (PGI) meminta Gerinda menghapus atau mengubah isi manifesto partai yang berkaitan dengan agama.

NASIONAL | BERITA

Rabu, 28 Mei 2014 18:03 WIB

Author

Antonius Eko

PGI: Manifesto Gerindra Bawa Indonesia Jadi Negara Agama

PGI, manifesto gerindra

KBR,Jakarta - Persatuan Gereja Indonesia (PGI) meminta Gerinda menghapus atau mengubah isi manifesto partai yang berkaitan dengan agama. PGI merasa tak nyaman dengan isi manifesto yang mewajibkan negara untuk menjamin kemurnian ajaran agama yang diakui oleh negara dari segala bentuk penistaan dan penyelewengan. 

Ketua Umum PGI Andreas Anangguru Yewangoe menilai, negara tak bisa mengatur urusan agama. Menurutnya, negara tidak bisa berteologis, yang bisa melakukan itu adalah komunitas agama. 

“Tugas negara adalah melindungi seluruh warga. Apa pun iman, agama dan kepercayaan mereka. Kalau negara sudah ikut-ikutan untuk menyatakan sesat kepada sebuah aliran, maka Indonesia sudah menjadi negara agama,” tegas Yewangoe. 

“Kalau sebuah komunitas agama menyatakan suatu aliran sesat, itu menurut komunitas tersebut. Tetapi yang menurut komunitas, tak serta merta menjadi menurut negara. Sebab sekali lagi, negara bukan komunitas agama. Negara adalah komunitas dimana semua orang ada di dalamnya.” 

Yewangoe juga mempertanyakan makna dari kemurnian agama. Menurutnya, agama sudah berusia ribuan tahun. Selama itu agama berinteraksi dengan budaya dan kekerabatan setempat. 

“Dalam interaksi itu sudah ada penyatuan, sehingga maksudnya murni yang mana? Apakah murni saat pertama kali diturunkan? Saya kira tidak seperti itu,” tambahnya. 

Yewangoe menyatakan PGI tidak dalam posisi menyerang seseorang atau partai apa pun. Dia menegaskan jika ada partai lain yang memiliki manifesto serupa, PGI juga akan menolaknya. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending