KBR, Jakarta - Ratusan pengungsi Gunung Sangeang di Bima, Nusa Tenggara Barat kekurangan stok masker. Ini lantaran persediaan alat penutup hidung dan mulut itu terbatas.
Koordinator pos Palang Merah Indonesia Kabupaten Bima, Muslimah mengatakan, meski paparan debu vulkanik mengganggu pernapasan pengungsi. Namun kondisi pengungsi masih dalam keadaan sehat. (Baca: Sangeang Meletus, Kemenhub Peringatkan Penerbanga).
"Untuk pengungsi sehat-sehat cuma yang mendesak sekarang adalah masker, ada pos kesehatan juga yang dari dinas kesehatan kabupaten, ada logisitik dari dinas sosial dan BPBD," kata Muslimah kepada KBR (31/05).
Saat ini pengungsi berada di dua pos pengungsian di desa Sangeang.
Jumat sore kemarin Gunung Sangeang di Bima meletus. Asap letusan mencapai ketinggian hingga 3.000 meter dan terbawa angin hingga ke Kota Bima yang berjarak sekitar 70 kilometer. Saat ini Gunung Sangeng berstatus Siaga.
BMKG menyatakan warga dilarang mendekat hingga radius 1,5 kilometer dari kawah gunung. BPBD setempat saat ini terus mengevakuasi warga dan mencari 14 orang yang hilang.
Editor: Quinawaty Pasaribu